Bagian akhir doa qunut berisi pujian yang tulus kepada Allah SWT atas segala keputusan dan ketetapan-Nya, serta pengakuan kesucian dan ketinggian-Nya yang tak terbatas. Ini adalah puncak dari doa, di mana seorang hamba tidak hanya memohon tetapi juga mengagungkan Dzat yang Maha Kuasa. Pujian ini mencerminkan kerendahan hati dan kepasrahan total kepada kehendak Ilahi, menegaskan tauhid murni dalam setiap lafaznya.
Dalam setiap takdir, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, doa qunut mengajarkan kita untuk tetap memuji Allah. Pengakuan kesucian-Nya berarti bahwa segala keputusan-Nya adalah adil, bijaksana, dan sempurna, meskipun terkadang sulit dipahami oleh akal manusia. Ini adalah bentuk keyakinan mutlak bahwa Allah adalah sebaik-baiknya perencana, menumbuhkan rasa syukur dalam segala kondisi.
Pujian kepada Allah atas segala ketetapan-Nya juga berfungsi sebagai penenang jiwa. Ketika seseorang dihadapkan pada kesulitan atau musibah, pengakuan kesucian Allah dalam doa qunut membantu mereka menerima takdir dengan lapang dada. Keyakinan bahwa ada hikmah di balik setiap kejadian akan mengurangi kecemasan dan keputusasaan, memberikan ketenangan batin yang hakiki.
Bagian ini juga merupakan pengakuan kesucian dan ketinggian Allah dari segala kekurangan atau cela. Allah adalah Dzat yang Maha Sempurna, tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya, dan tidak ada satupun yang dapat menyamai keagungan-Nya. Pujian ini memperkuat iman dan membangun kesadaran akan betapa kecilnya diri di hadapan kebesaran Pencipta, menumbuhkan kerendahan hati yang tulus.
Meresapi makna pujian dan pengakuan kesucian Allah dalam doa qunut dapat mengubah cara pandang seseorang terhadap kehidupan. Mereka akan lebih mudah menerima cobaan, lebih bersyukur atas nikmat, dan lebih termotivasi untuk berbuat kebaikan. Karena semua keputusan berasal dari Yang Maha Suci, setiap hamba diharapkan dapat berpasrah diri.
Dengan demikian, bagian akhir doa qunut bukan hanya sekadar penutup, melainkan sebuah deklarasi iman yang kuat. Pengakuan kesucian dan pujian kepada Allah adalah inti dari ketaatan dan tawakal, yang mengajarkan seorang Muslim untuk senantiasa mengagungkan Dzat yang Maha Kuasa dalam setiap aspek kehidupannya.
