Komentar Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menyoroti kasus kematian ADP yang masih misterius. Menurutnya, kasus ini seharusnya tergolong mudah diungkap, mengacu pada bukti-bukti awal yang tersedia. Adrianus menduga korban kemungkinan mengalami henti napas sebagai penyebab kematian, sebuah analisis awal yang kini menjadi bagian dari diskusi publik seputar kasus ini.
Adrianus Meliala juga menyoroti lambatnya pengungkapan penyebab kematian oleh Polda Metro Jaya. Menurutnya, keterlambatan ini justru membuat analisis dan spekulasi di masyarakat menjadi liar. Komentar kriminolog ini menggarisbawahi pentingnya transparansi dan kecepatan informasi dalam penanganan kasus kriminal, terutama yang menarik perhatian publik luas.
Dalam komentar kriminolog-nya, Adrianus menduga bahwa lambatnya pengungkapan kasus ini mungkin terkait dengan sensitivitas latar belakang korban. ADP diketahui memiliki status sebagai diplomat. Status ini, menurut Adrianus, bisa jadi faktor yang membuat pihak berwenang lebih berhati-hati dalam setiap langkah penyelidikan, demi menjaga hubungan diplomatik atau menghindari kesalahpahaman.
Adrianus menekankan bahwa meskipun kasus melibatkan figur publik atau diplomat, prosedur hukum harus tetap berjalan sesuai standar. Komentar kriminolog ini mendorong pihak kepolisian untuk tetap fokus pada fakta dan bukti ilmiah, serta segera merilis informasi yang dapat dipertanggungjawabkan setelah semua hasil forensik lengkap.
Menanggapi komentar kriminolog tersebut, penting untuk diingat bahwa proses penyelidikan kriminal, terutama yang melibatkan aspek forensik kompleks seperti autopsi dan analisis digital, memang membutuhkan waktu. Hasil yang akurat dan berbasis ilmiah adalah prioritas untuk memastikan keadilan, bahkan jika itu berarti memerlukan waktu lebih lama.
Namun, kritik Adrianus Meliala juga menjadi pengingat bagi aparat penegak hukum akan pentingnya komunikasi publik yang efektif. Transparansi informasi, sejauh tidak mengganggu proses penyelidikan, dapat meredakan spekulasi liar dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian.
Komentar kriminolog ini memicu diskusi lebih lanjut tentang bagaimana kasus-kasus sensitif ditangani di Indonesia. Keseimbangan antara kehati-hatian diplomatik dan kebutuhan akan kejelasan informasi bagi publik menjadi tantangan yang harus dijawab oleh pihak berwenang dalam menyelesaikan kasus kematian ADP ini secara tuntas.
Secara keseluruhan, komentar kriminolog Adrianus Meliala memberikan perspektif tambahan dalam kasus kematian ADP. Analisisnya menyoroti aspek kecepatan pengungkapan dan potensi sensitivitas kasus, sembari mengingatkan pentingnya objektivitas dan akurasi dalam setiap tahapan penyelidikan.
